Equity World Surabaya – Investor di Asia bersiap untuk menekan saham lebih rendah pada hari Jumat karena kekhawatiran tentang stimulus AS dan meningkatnya kasus COVID-19 secara global membebani optimisme.
Equity World Surabaya : Investor Asia Bersiap Terhadap Tekanan Harga Yang Lebih Rendah Karena Ketidak Pastian Dari Stimulus AS
S & P / ASX 200 berjangka Australia turun 0,54% di awal perdagangan, sementara {{178 | NiNikkei 225 berjangka Jepang naik 0,09%. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong naik 0,44%.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan negosiasi atas paket bantuan COVID-19 baru membuat “banyak kemajuan,” meskipun anggota parlemen di kedua belah pihak mengatakan tindakan bisa memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan karena poin mencuat tetap ada dan staf Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell kompromi skeptis dapat dibuat.
Perhatian pada paket stimulus tumbuh lebih tajam setelah data baru menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran melonjak ke level tertinggi hampir tiga bulan, karena lonjakan kasus COVID-19 membebani aktivitas ekonomi.
“Pembuat kebijakan AS masih berusaha untuk menuntaskan paket bantuan virus korona,” tulis Joseph Capurso, seorang ahli strategi di Commonwealth Bank of Australia (OTC: CMWAY). “Ekonomi AS membutuhkan keringanan fiskal karena penguncian terus menyebar. Penguncian menutup bisnis dan mencegah pengeluaran.”
news edited by Equity World Surabaya
sumber : investing
2 Comments
[…] Equity World Surabaya : Pasar Asia Akan Meningkat Karena Investor Ikuti Berita Positif Tentang Vaksi… […]
dan ditutup naik sebesar +82,6 poin (+1,8%) ke 4.706,5, sejalan dengan indeks utama lainnya di Asia. Rilis data perdagangan Tiongkok (dalam Yuan) yang lebih baik dari perkiraan menjadi salah satu sentimen positif penopang pasar. Total volume perdagangan mencapai 6,7 miliar lembar saham, dengan total nilai transaksi sebesar Rp6 triliun. Investor asing kembali mencatatkan jual bersih sebesar Rp427 miliar, meningkatkan akumulasi jual bersih asing menjadi Rp12,7 triliun sepanjang 2020. Properti menjadi satu-satunya sektor yang melemah tipis (-0,12%), sedangkan sektor-sektor yang mengalami penguatan dipimpin oleh industri dasar (+4,80%), infrastruktur (+2,34%), dan manufaktur (+2,29%). Saham-saham yang menopang IHSG adalah BBRI (+4,7%), BRPT (+8,8%), dan TLKM (+1,9%). Sebaliknya, saham-saham yang memberatkan IHSG adalah POLL (-6,7%), BTPS (-6,9%), dan GGRM (-1,5%).